Rabu, 09 Desember 2015

Sebelas Dua Belas Tiga Belas

Sebelas ya.....
Dua hari lagi tanggal sebelas. Bahkan besok..
Tanggal sebelas.

Hai, kamu. Sebelasku.
Angka kembar nan cantik ini cukup menggambarkan kita ternyata.
Layaknya satu pertama yang sama dengan angka satu yang berdampingan.
Kita juga berdampingan.
Tidak di depan, belakang, atas, bawah, tapi berdampingan satu dengan yang lain.
Saling memberi makna, dan menjadi nilai yang jauh lebih besar dari saat angka satu itu seorang diri.
Saat mereka berdampingan, mungkin mereka juga akan menjadi angka atau sesuatu yang cukup berarti dan menjadi inspirasi bagi seseorang.
Aku contohnya. Aku pecinta angka sebelas itu.
*tunjuk tangan tinggi hingga ketiak tercintamu ini menampakan wujud menyeramkannya
Layaknya satu yang sama dengan angka satu lainnya, saat ini pun kami sesama ESTP, sesama phlegmatis, sesama pecinta argumen, a lover, a hater, sesama bukan pemaaf, sesama orang yang hobi berbicara, tertawa, menggila, dan yang paling penting... penggila senyum satu sama lain.

Setidaknya aku, penggemar senyummu.

Layaknya lengkungan di atas angka satu yang akhirnya membedakan angka satu dengan huruf I besar, L kecil, atau dengan simbol yang tidak berarti, seistimewa dan sepenting itu senyummu bagiku.

Saat ini, detik ini, benar-benar saat ini...
aku terus mengingat senyum itu.
ah! Andai ada alat yang bisa menjadikan setiap ingatan ini sebuah gambar.
Andai mata ini seperti kamera polaroid yang mampu menangkap gambar dan mencetak setiap ingatannya.
hasil gambarnya pun akan kece.
ah jangan. biarkan aku terus merindu, aku mau terus merindu.

Entah berapa kali aku membuatmu cemburu dengan cerita masa lalu bersama beribu mantanku (atau ga pernah sama sekali. oke. baiklah. hmm.. udah sih ah! OKE).
Biasanya aku... ah biasa saja (cih) dengan cerita masa lalumu bersama ratusan ribu mantanmu itu.
Tapi tadi aku cemburu dan aku makin sadar kalau aku tidak sebenci itu padamu. Aku secinta itu.

Dekapan hangat itu, tempat kesukaanku. Diam. Hanya diam, walaupun IYA kita ga bisa diam.
"Aku becanda, sayang" atau "iya, sayang" lembutmu yang selalu selalu selalu... argh! *melting
Usapan dan sentuhan penuh kasih "I'm here. Everything's gonna be ok" ketika aku 'berantakan'
dan setiap lagu yang dikirim untuk meredakan marahku...

"You say it best when you say nothing at all.

Aku mencintaimu lebih lagi ketika dirimu terlelap. Mungkin kamu sudah tau hal itu.
Ya.. beberapa orang berjuang keras mencari alasan untuk trus mencintai pasangannya setiap hari.
Hanya dengan melihatmu terlelap tak berdaya, dengan penampakan apa adanya, dengan wajah tanpa topeng, tanpa kekuatan yang kau usahakan itu....
Aku...
Hah.. lagi-lagi andaikan ada alat yang bisa mengukur dalamnya, besarnya, indahnya sebuah kasih.
Boleh aku jadi seseorang yang mendekap tubuh dan mengusap kepalamu dengan lembut tiap malam sebelum kau terlelap? ah! itu akan jadi kegiatan paling menyenangkan bagiku nanti :)

Terima kasih sudah membawaku kembali hidup.
Terima kasih sudah membuatku kesal, marah, sebal, gondok, benci, dan kembali mencintai dengan sepenuh hati.
Terima kasih untuk kesabarannya menghadapi pertempuran sengit siang malam, pagi sore.
Terima kasih untuk senyum dan tawa menyeramkanmu yang.... ah sudah lah..

Maafkan kekejuan dan kejayusan ini, but this is my some things left unsaid.

I LOVE YOU, KO.

Senin, 14 September 2015

New Me

halohai!
Gue... Hana. Nila. Hana Nila. Hanil.  yah semacam itu lah temen-temen dan orang terdekat manggil gue. 
bukan.. bukan blog pertama gue. Pernah beberapa kali menjalin hubungan dengan blogger.com ini, tapi hubungannya tidak berjalan dengan baik (booo..) dan sepertinya mau balikan, macem kisah cinta uwe.
Sekarang gue fresh graduate, bahasa kerennya pengangguran (iye iye) setelah berjuang dengan kerasnya di kehidupan perpsikologian.
Kayak statement yang udah bosen banget gue denger secara gue anak psiko ya, setiap perilaku pasti ada alasannya, gitu juga gue yang balikan sama blogger.com.

"Some things are better left unsaid" - kata orang

siapa sih yang ga punya some things left unsaid ini?
pasti pernah kan ya ngerasain banyaknya kata-kata diujung lidah yang pengen lo ludahin aja gitu, tapi susah bener dan akhirnya dipendem.
Lelah dengan didikan harus jadi orang sok kuat dengan memendam segala kesedihan, kekecewaan, hal negatif lainnya dan akhirnya mendem aja.
Nah, biasanya yang dipendem gitu tuh yang bikin tumor/kanker (eh kalo di blog perlu ada kutipan sumber ga sih?). 
Udah cukup lah dengan segala benjolan itu, gue ga mau. ga maauuu... 
Karena itu lah gue balikan sama blog ini. 
ya..segala hal akan gue ceritain sih di sini, keluhan, ucapan terima kasih penuh haru, kekesalan, ego, segala hal ya.. itung-itung cukup membantu gue, seorang vokal di antara orang-orang berhati lembut dan ga kuat sama kata-kata atau kritikan keras. 
Persetan dengan pandangan orang, I wanna live my life as me, not your expectation. Welcome to my true life!